Belum ada lokasi untuk buku ini
Belum ada lokasi untuk buku ini
Permintaan
pasokan daging patin secara nasional meningkat tiap tahunnya. Tercatat pada 2016, sekitar 340 ribu ton dipasarkan dan meningkat menjadi 438 ribu ton pada 2017. Sementara itu, pada 2018 ditargetkan produksi ikan patin mencapai angka 605 ribu ton. Jumlah ini sangat menggiurkan jika divaluasi dengan harga sekitar Rp15 ribu per kilogram atau setara dengan nilai Rp9 trilun lebih. Ini belum termasuk efek domino dari kegiatan budidaya patin. Misalnya, kebutuhan pakan, benih, obat-obatan, dan kegiatan pendukung lainnya. Salah satu kunci keberhasilan budidaya ikan terletak pada penggunaan benih unggul. Penggunaan varietas unggul dapat meningkatkan produksi hingga 50% dibandingkan dengan menggunakan benih yang umum beredar di masyarakat. Ini berarti sama dengan menekan ongkos produksi hingga 25% sehingga keuntungan jauh lebih besar. Ikan patin PERKASA yang merupakan kependekan dari patin suPER Karya Anak bangSA adalah hasil pemuliaan dari peneliti di Balai Riset Pemuliaan Ikan Sukamandi. Varietas patin PERKASA telah dirilis oleh menteri Kelautan dan Perikanan sejak 12 Juli 2018. Selain tumbuhnya yang lebih cepat hingga 46% dibandingkan patin siam, jenis patin ini juga mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap serangan bakteri Aeromonas serta lebih efisien dalam memanfaatkan pakan sehingga produksinya melebihi jenis patin siam. Buku ini membahas semua aspek yang mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan patin varietas PERKASA, baik dari hasil kajian penelitian maupun pengalaman nyata di lapangan sehingga menjadi suatu kegiatan agribisnis yang menguntungkan bagi masyarakat sebagai sumber pendapatan alternatif. Semoga bermanfaat. |